BERSAMA YATIM RAIH KEMERDEKAAN
Seorang manusia, menurut pandangan syariah, barulah akan disebut merdeka bilamana ia sadar dan berusaha keras memposisikan dirinya selaku hamba Allah swt saja dalam segenap dimensi dirinya, baik penciptaan, penghambaan, kecintaan, perasaan maupun perilaku.
Kemerdekaan yang hakiki juga bermakna memberi kebebasan dan kelapangan hati, pikiran, dan perbuatan manusia untuk menyampaikan pendapat dan berkreasi dalam amal perbuatan secara terbuka tanpa ada rasa kahwatir, takut dan tertekan. Firman Allah swt yang artinya:“Bebuatlah kamu, maka Allah, Rasul-Nya, dan Orang-orang beriman akan melihat perbuatanmu.” (QS. At Taubah [9]: 105).
lantas apa hubungannya dengan yatim…?
Mari kita taddaburi hadits ini : Rasulullah ﷺ bersabda: “Aku dan orang yang memelihara anak yatim itu akan masuk surga seperti ini,”. Nabi memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggang keduanya. (HR. Bukhari). Kita lalu teringat simbol jari telunjuk dan jari tengah yang direnggangkan, kedua jari itu membentuk huruf “V” sebagai awalan kata “victory” yang artinya kemenangan, damai dan merdeka.
Melalui program wali yatim, LAZ Persada Jatim ingin mengajak kita semua menjadi “hamba hamba” yang berjiwa -Menang, Damai dan Merdeka
“Demi Yang Mengutusku dengan haq, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, serta menyayangi keyatiman serta kelemahannya.” (HR.Thabrani dari Abu Hurairah).
Menang
Orang yang memiliki kepedulian sosial adalah orang yang menang. Karena, secara psikologis dia menjadi orang yang berada dalam posisi menang. Umat Islam harus dipacu menjadi orang yang kuat ekonominya. Nabi Muhammad SAW seringkali menyatakan bahwa tangan di atas lebih baik daripada tangan dibawah. Dengan selalu melindungi dan merawat yatim, maka sejatinya orang tersebut adalah “pemenang”.
Damai
Dalam hidup ini, berbagi kepada sesama memberi jiwa rasa damai. Berbagi dengan tulus tanpa pamrih memberikan perasaan suka cita. Seseorang yang menjadi penyantun yatim sesungguhnya sedang menata kedamaian dalam diri dan lingkungan hidupnya.
Merdeka
Dalam konteks individu, kemerdekaan berarti terbebasnya seseorang dari tekanan hawa nafsunya dalam melakukan segala aktifitasnya. Menurut DR. Ing. Fahmi Amhar (Arti Kemerdekaan Hakiki dalam Perspektif Islam, 2001), individu yang merdeka ialah seorang yang ketika ia bersikap dan berprilaku akan selalu didasarkan kepada pertimbangan rasional. Bagi orang yang beriman, pertimbangan rasionalnya adalah ketika ia menyandarkan segala perbuatannya kepada aturan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Merdeka jiwanya tidak terbelenggu oleh godaan dunia, merdeka jiwanya mengekspresikan kecintaan kepada sang khalik dengan selalu berbuat kebaikan, merdeka cita-citanya mempersiapkan yatim yang kuat bermartabat dan bermanfaat Insya Allah
Mari raih kemerdekaan yang hakiki bersama yatim
Tinggalkan Balasan