Victim Mentality vs Tasyakur
Merasa paling menderita, merasa jadi korban dan merasa tak ada satupun yang memperlakukan baik, itulah Victim Mentality.
Victim Mentality itu sesungguhnya merupakan Kondisi seseorang merasa dirinya yang paling susah dan jadi korban utama dalam segala situasi.
Mungkin sahabat beriman pernah merasa atau mengamati, orang yang selalu mengekuh,
Setiap masalah selalu dianggap siksaan, setiap masalah seolah-olah dirinya menjadi korban, sehingga tertekan stress dan cenderung menyalahkan orang lain.
Biasanya orang seperti ini merasa tak ada yang membela dirinya, tak ada yang support, terkesan sendiri, merasa paling menderita. Yang ada selalu keluh kesah.
Inilah Victim Mentality.
Pribadi yang bersyukur, menganggap itu tantangan, tangga kesuksesan, episode nyata yang harus diambil hikmahnya.
Bahkan, jika musibah ia bermuhasabbah, karena hal itu menjadi pemantik perbaikan diri.
Ia meramai hari dengan kegiatan Tasyakur, bukan melempar keluh kesah kesana kemari, cenderung mengambil nilai positif dari tiap masalah yang menghampirinya.
Bukan memaki, bukan mengumpat, bukan mencela, tapi melempar kata Tasyakur yang justru impact full menuju jalan keluar suatu masalah.
Karena ia mengerti, dampak syukur ialah tambahnya nikmat dari Yang Memberi Nikmat, yakni Alloh Rabb semesta alam.
So, tentukan value-mu..
Pribadi yang mana?
Bermental Tasyakur atau Victim Mentality?
Oleh: Ustadz Rofiq Abidin
Tinggalkan Balasan